F Ini Kata Pedrosa, Andai Didengar Maka Rossi Batal "Jatuhkan" Marquez - VIP 4LIFE TRANSFER FACTOR

Ini Kata Pedrosa, Andai Didengar Maka Rossi Batal "Jatuhkan" Marquez

Marquez Bantu Lorenzo ?

ELVIPS.COM - Persoalan antara Rossi dan Marquez ini merupakan puncak dari persaingan antara Rossi yang kali terakhir menjadi juara dunia pada 2009 dan para pebalap muda, termasuk Lorenzo, yang sebenarnya merupakan rekan satu tim di Yamaha Movistar.

Rossi yang kini telah berusia 36 tahun menyebut Marquez memang berencana untuk membantu rekan senegaranya, Lorenzo, seperti yang dilakukan dalam GP Australia, pekan lalu.

Marquez menjadi juara di Sirkuit Phillip Island, diikuti Lorenzo di tempat kedua.

Andi Ingat Ini

Pedrosa mengatakan, insiden itu sebenarnya tak akan terjadi walaupun hubungan mereka memanas jika mereka sadar akan hal ini.

“Saya kerap menyampaikan kepada rekan-rekan di MotoGP agar lebih berhati-hati. Mari berkaca pada kecelakaan yang menimpa sahabat kami Marco Simoncelli (tewas di Sirkuit Sepang, 2011). Di sirkuit, pebalap harus tenang,” kata Pedrosa.

“Saat berlomba, kita harus lebih tenang karena ini adalah MotoGP, sepeda motor besar, berbahaya,” katanya menambahkan. Tapi rupanya, itu tidak dipedulikan.

Dulu, kata Pedrosa lagi, Rossi selalu sadar jika harus bersaing secara tenang, bukan seperti sekarang.

Namun, lain dulu, lain sekarang.

Persaingan merebut gelar juara dunia kian ketat.


Wawancara Rossi

Valentino Rossi mendapatkan hukuman pengurangan tiga poin dan harus start dari posisi paling terakhir di GP Valencia, Spanyol, pada 8 November.

Semua itu karena insiden yang melibatkan Rossi dan Marc Marquez di GP Malaysia, Minggu (25/10).


Rossi dianggap menjadi penyebab Marquez terjatuh.

Bagaimana Rossi menghadapi seri terakhir di Valencia? Bagaimana pandangan Rossi tentang Marquez? Berikut penuturan pebalap Yamaha berusia 36 tahun itu seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

Rossi: Saya Mungkin Tak Tampil di GP Valencia

Apa yang terjadi di trek?

Sangat jelas terlihat dari kamera di helikopter bahwa saya tak ingin membuat Marquez terjatuh.


Saya hanya ingin dia menjauh dan menurunkan kecepatan karena dia melakukan tindakan tak terpuji di lintasan, yakni dia sangat dekat dengan saya.

Akhirnya, kami bersentuhan.

Tangan kanan dia mengenai kaki kiri saya yang membuat kaki kiri saya tergelincir dari pasak kaki. Ketika kaki saya tergelincir dari pasak kaki, dia sudah terjatuh. Saya tak menendang dia.

Selain itu, menendang motor MotoGP tak membuat motor tersebut jatuh karena motor itu sangat berat.

Bagaimana Anda menilai kejadian ini?

Marquez mendapatkan apa yang dia mau.


Dia masih berpikir bahwa saya yang menyebabkan dia gagal menjadi juara dunia musim ini setelah dia terjatuh di Argentina dan Belanda. Dia pun berusaha memberikan jalan agar (Jorge) Lorenzo bisa menjadi juara.

Kabarnya Anda tak akan tampil di GP Valencia?

Saya tak tahu, saya mungkin tak akan tampil di GP Valencia.

Mungkinkah Juara Dunia?

Jika tak tampil, Anda tak mungkin juara dunia?

Saya berjuang sebaik mungkin untuk menjadi juara dunia. Kalah di trek itu hal biasa, tapi kejadian ini berbeda. Saya tak pernah menyangka akan ada kejadian seperti ini.

Sudah bertemu Marquez setelah kejadian ini?

Sudah. Saya sudah mengatakan apa yang perlu saya sampaikan kepadanya.

Ini Nasihat Pedrosa, Andai Dipatuhi Marquez Tak Akan "Dijatuhkan" Rossi

Berkaca pada Kasus Simoncelli

"Dulu, saya sering berkata supaya pebalap lebih berhati-hati. Saya ingat dengan kejadian yang menimpa Marco (Simoncelli). Pebalap harus lebih tenang," kata Pedrosa dalam konferensi pers usai balapan di Sirkuit Sepang.


Simoncelli merupakan pebalap Italia yang meninggal setelah mengalami kecelakaan saat balapan di Sirkuit Sepang pada 2011.

"Motor MotoGP itu besar, berbahaya. Namun, dulu Valentino selalu berkata, 'Well, ini adalah balapan, dan balapan ya memang seperti ini, kamu harus bersaing'. Sekarang, apa yang dia katakan berbeda dengan yang dulu," ujar pebalap 30 tahun tersebut.

"Sedikit berlawananan apa yang dia katakan dulu dengan sekarang. Mungkin karena tensi dalam perebutan gelar juara dunia, sudah pasti. Namun, buat saya ini adalah pelajaran, kesempatan untuk belajar," kata Pedrosa menambahkan.

"Saya tidak pernah menjadi juara dunia MotoGP. Saya menghormati semua pebalap, terutama Valentino, Marc dan Jorge, karena mereka merupakan juara dunia yang luar biasa. Namun, kalian tahu, menjadi juara dunia akan bagus jika kamu memang layak menjadi juara," ujar pebalap Spanyol tersebut.

Kemenangan di Sepang merupakan yang kedua didapat Pedrosa musim ini setelah GP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi, awal Oktober.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Imune Revolution

Tentang Transfer Factor