Pasalnya, dalam duel di Stadion Olimpia, Berlin, 6 Juni mendatang, terdapat sejumlah catatan menarik yang bisa ditemukan dari bentroknya kedua tim ini.
Berstatus sebagai klub papan atas di liga masing-masing, Juventus dan Barcelona merupakan dua tim yang memiliki tren juara di Italia dan Spanyol.
Namun meski keduanya telah delapan kali bertemu di kompetisi Eropa, pertemuan keduanya di final pada musim ini, merupakan kali pertama dua klub tersebut berjumpa di partai puncak Liga Champions.
Menariknya, kedua tim yang akan berlaga di final Liga Champions musim ini, sama-sama memiliki kesempatan untuk meraih tiga gelar dalam satu musim atau sering disebut treble winners.
Juventus sudah memastikan diri meraih gelar Serie A, dan juga masuk final Coppa Italia, dimana mereka berjumpa Lazio di partai puncak.
Sementara itu Barcelona saat ini berada di peringkat satu La Liga, unggul empat poin dari peringkat kedua, Real Madrid, di dua pertandingan sisa.
Barcelona juga memiliki kesempatan untuk mengangkat Piala Raja karena mereka bakal berduel melawan Athletic Bilbao di babak final akhir bulan ini.
Terakhir kali dua klub di final Liga Champions sama-sama berpeluang meraih treble, terjadi pada final 2010 lalu, saat Bayern Munich menghadapi Inter Milan.
Namun meski sama-sama memiliki kesempatan meraih treble, kedua tim yang akan berlaga di Stadion Olimpia tersebut ternyata memiliki catatan yang bertolak belakang di laga final Liga Champions.
Jika dalam tiga laga final terakhir Barcelona selalu meraih kemenangan (2005/2006, 2008/2009, 2010/2011), Juventus justru selalu kalah di tiga laga final terakhir mereka (1996/1997, 1997/1998, 2002/2003).
Menariknya kesuksesan Barcelona dan Juventus melaju ke babak final membuat kedua tim sama-sama berhasil mencapai final keenam mereka di era Liga Champions (sejak 1992/1993).
Jika melihat fakta-fakta di atas, tak heran bahwa gengsi duel Barcelona lawan Juventus di babak final tidak akan kalah dengan gemerlap El Clasico. (ptr/ptr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar