ELVIPS.COM - Sputnik berhasil mewawancarai seorang Kapten dari Tentara Suriah bernama Antoine Abboud, yang saat ini berada di distrik Timur Aleppo. Dalam wawancara yang dilaporkan Sputnik pada Jum’at (16/12), Abboud, kapten yang beragama nasrani itu menceritakan apa yang ia alami selama pertempuran melawan teroris disana.
Sebelumnya pada hari itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa semua distrik di Aleppo Timur telah dibebaskan dari teroris, sementara beberapa kantong militan masih tetap ada perlawanan.
Abboud menyatakan bahwa selama perang ia tidak tahu apa yang dibicarakan media diluar sana karena bagi tentara hampir-hampir tidak ada akses untuk internet.
“Aku tidak tahu apa yang dibicarakan media. Aku tidak bisa menonton televisi. Para prajurit tidak memiliki internet, mereka tidak tahu apa yang dikatakan (oleh media-media tersebut). Apa yang kami ketahui adalah bahwa ketika kami datang ke Aleppo, situasi disana sangat buruk. Salah satu prajurit saya bahkan terbunuh,” jelas Abboud kepada Sputnik.
Abboud menceritakan bahwa tentara berusaha semampunya untuk menyelamatkan masyarakat. Ia menceritakan salah satunya ketika di Kota Tua ada seorang perempuan yang jatuh sakit. Para prajurit memanggil dokter tentara dan dokter itu mengatakan bahwa wanita tersebut membutuhkan operasi, “Dokter memulai operasi dengan segera untuk menyelamatkan hidupnya,” katanya.
Berbicara tentang pertempuran di Aleppo, sang kapten mengatakan bahwa teroris al-Nusra berpembunuhan warga sipil di Aleppo.”
“Orang-orang meminta kami untuk memberi bantuan makanan, dan kami beri mereka makanan. Seorang tentara bahkan menggendong seorang pria tua di punggungnya,” kenang Abboud.
Berbicara tentang pertempuran di Aleppo, sang kapten mengatakan bahwa teroris al-Nusra berada di balik pembunuhan warga sipil di Aleppo.”
“Aku hanya ingin kebenaran terungkap Aku tidak tahu apa yang dikatakan internet, apa yang dikatakan di televisi. Aku hanya peduli dengan kebenaran dan kami datang untuk membantu rakyat kami, saudara-saudara kami,” jelas Abboud.
AS Bantu Teroris di Aleppo
Abboud mengatakan bahwa AS telah membantu al-Nusra. “Front al-Nusra memiliki roket TOW. Dari mana para teroris mendapatkan roket ini? Mereka memiliki pasokan makanan, senjata, obat-obatan Amerika, dan lain-lain.” Tentara Suriah telah menemukan semua ini saat mereka berhasil membebaskan Aleppo.
Ia juga menambahkan bahwa teroris al-Nusra telah melakukan penyerangan terhadap rumah sakit Rusia yang menewaskan dua orang dokter Rusia.
“Sudah lima tahun lamanya, kami kesulitan mengambil alih kota (Aleppo) karena ada warga sipil, perempuan dan orang-orang tua yang tinggal di Aleppo,” kata sang kapten menjelaskan mengapa Tentara Suriah sangat berhati-hati dalam operasinya. “Tidak ada jet Rusia selama pertempuran bulan lalu,” tambahnya.
Tentara Arab Suriah
Berbicara tentang kesatuan Angkatan Darat Suriah yang memainkan peran dalam pembebasan ini, Kapten Abboud mengatakan, “Tentara Suriah terdiri dari warga negara Suriah saja. Kami berasal dari berbagai kota, dari Aleppo, Damaskus, Deir ez-Zor, dan lain-lain, tapi semua berasal dari kota-kota di Suriah saja. Saya seorang Kristen, tapi kami berada di dalam kesatuan Tentara Suriah. Ada orang Alawi, Kurdi, Sunni, Syiah, dan kami semua bersama-sama berjuang melawan teroris.”
Sementara, para teroris al-Nusmelakukan pembunuhan berasal dari Afrika dan Chechnya. Abbuoud menyebutkan bahwa di Suriah tidak ada orang Afrika. Jadi, para teroris ini sebetulnya bukan orang Suriah.”
Berbicara tentang langkah apa selanjutnya yang tengah disusun Angkatan Darat setelah pembebasan Aleppo, sang kapten mengatakan, “Saat ini di Aleppo situasinya sangat tenang. Orang-orang sangat senang di distrik tempat saya berada sekarang. Mengenai langkah selanjutnya, saya belum tahu karena komandan saya belum memberi instruksi apa pun. Namun di satu sisi, kami sedih karena teroris kini pergi ke Idlib”.
Ia menambahkan bahwa yang ia inginkan hanyalah melenyapkan teroris. “Saya hanya ingin menghancurkan teroris. Mereka adalah teroris dan mereka ingin membunuh semua orang (yang tak sepaham). Mereka akan membunuh sebanyak mungkin orang di Suriah atau mungkin di negara lain.
Abboud mengatakan bahwa distriktempat ia berada sekarang dalam keadaan damai dan tenang. Namun, ada banyak rumah yang berada dalam kondisi rusak parah dan bahkan banyak yang telah hancur sepenuhnya.
Warga Aleppo Rayakan Kemenangan
“Ketika Tentara Suriah datang ke Aleppo, kami menyediakan tempat penampungan sementara untuk para warga. Sekarang, renovasi telah dimulai di distrik Kota Tua di Aleppo Timur. Ada makanan dan air. Palang Merah telah tiba dan ada dokter, ambulans, roti dan air bagi masyarakat,” kata kapten nasrani itu.
Ketika mengomentari pembebasan Aleppo ini, utusan Rusia untuk PBB di Jenewa mengatakan bahwa klaim tentang dugaan “kekejaman” yang dilakukan oleh tentara Suriah adalah “palsu.” Pada saat yang sama, kejahatan yang dilakukan oleh militan yang mengendalikan Aleppo timur justru telah terbukti. (ARN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar