F Waspadai Teroris ‘Serigala Tunggal’ Beraksi Atas Kehendak Sendiri - VIP 4LIFE TRANSFER FACTOR

Waspadai Teroris ‘Serigala Tunggal’ Beraksi Atas Kehendak Sendiri


Para teroris berlabel `serigala tunggal` ini bisa jadi tidak terkait langsung dengan struktur organisasi kelompok teroris seperti ISIS, namun mereka jelas bersimpati.

Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jenderal (Purn) Wiranto, teroris individual atau lone wolf ini merupakan fenomena baru dalam dunia terorisme.

"Kembalinya pejuang ISIS ke negaranya masing-masing menciptakan fenomena baru yang dikenal dengan sebutan lone wolf. Fenomena ini tantangan baru yang perlu kita antisipasi," kata Wiranto dalam Pertemuan Internasional Penanggulangan Terorisme (International Meeting on Counter Terrorism/IMCT) di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu (10/8/2016).

Pertemuan itu dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, dan dihadiri pula oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Wiranto menjelaskan, beberapa di antara lone wolf tersebut merupakan veteran Suriah dan Irak, beberapa lainnya direkrut oleh ISIS.

Selain itu, ada juga yang menjadi radikal setelah didoktrin melalui media sosial(seperti facebook dantwitter) oleh kelompok ekstremis.
"Hal tersebut memerlukan perhatian serius dan membutuhkan kerjasama lanjutan," ucap Wiranto.

Pertemuan IMCT tersebut dihadiri 20 negara di antaranya Australia, Amerika Serikat, Belgia, Belanda, Prancis, Rusia, Tiongkok, Selandia Baru, Turki, India, Filipina, Inggris, Malaysia, Pakistan dan Kanada.
Selain itu juga turut hadir tiga organisasi internasional yakni ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Interpol.

Berdasarkan penelusuran informasi, istilah ‘serigala tunggal` atau ‘serigala sendirian’ (lone wolf) dipopulerkan oleh ekstremis ultra-kanan Amerika Serikat (AS) seperti Alex Curtis dan Tom Metzger pada awal 1990-an.

Disebut teroris ‘serigala tunggal’ karena teroris itu merencanakan dan melakukan aksinya sendirian, tidak dalam kelompok.

Tidak ada komando dari siapapun, karena dia beraksi atas kehendaknya sendiri.

Teroris jenis lone wolf  ini tidak selalu tergabung secara resmi atau dapat bantuan material dari kelompok teror.

Karena sifat aksinya individual itulah,lone wolf justru lebih sulit dideteksi oleh aparat keamanan.

Salah-satu contoh terakhir aksi lone wolf adalah aksi yang dilakukan seorang sopir, yang tiba-tiba menabrakkan truknya ke arah kerumunan orang di Nice, Prancis, saat parade Hari Nasional Prancis 14 Juli 2016 lalu.

Akibat aksi teror seorang diri itu, 85 orang tewas.

Aksi teror tersebut tidak menggunakan bahan peledak atau senjata api sebagaimana aksi-aksi teror yang lazim dilakukan oleh kelompok teroris selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Imune Revolution

Tentang Transfer Factor