ELVIPS.COM - Syamsir Alam pernah digadang-gadang bakal tumbuh sebagai pesepakbola hebat di Indonesia. Hal itu tak lepas dari kiprahnya yang pernah menimba ilmu dan berkarier di Uruguay bersama Penarol pada 2008-2009.
Bakat Syamsir kala itu sempat dilirik dua klub Belanda, Heerenveen pada 2009-2010 dan pernah bermain untuk tim muda dari klub Belanda lainnya, Vitesse Arnhem, pada 2010-2011.
Akan tetapi, kini karier sepakbola Syamsir Alam seakan berubah 360 derajat. Dari pemain muda potensial kemudian tumbuh menjadi pemain profesional, kini pesepakbola 24 tahun itu turun kasta bermain di liga antar kampung (Tarkam).
Kisah perjalanan karier pemuda asal Sumatera Barat itu memang menarik untuk ditelisik. Pasalnya, ia juga pernah menghebohkan jagat hiburan Tanah Air, lantaran mengencani sejumlah wanita cantik sekaligus selebriti Indonesia.
Lantas, seperti apa kehidupan dan perjalanan Syamsir Alam di sepakbola dan apa saja yang mesti dilakukan untuk mengembalikan kejayaannya? Berikut rangkumannya yang di lansir dari indosport.
1. Langganan Timnas
Beberapa tahun lalu, Syamsir Alam selalu menjadi langganan Timnas, mulai dari U-11 hingga U-23. Sepak terjangnya selama membela Garuda Muda tidak lah buruk, ia bahkan selalu menjadi andalan di lini penyerangan.
Kemampuannya tersebut bahkan pernah dipuji oleh pelatih Timnas senior saat ini, Alfred Riedl. Ia menilai Syamsir merupakan pemain yang punya potensi karena memiliki skill yang mumpuni.
“Dia pemain hebat, memang pada waktu itu (seleksi Timnas di 2011) dia mengalami cedera. Tapi saya melihat dia selama tiga atau empat jam sudah cukup untuk mengetahui potensinya,” tutur Alfred.
“Syamsir Alam punya bakat yang bagus, sangat kuat dan postur di atas rata-rata untuk seorang pemain Indonesia, selain itu skill juga bagus,” sambung pelatih asal Austria tersebut.
Saat membela Timnas U-23 dalam laga uji coba melawan Timor Leste yang berkesudahan dengan skor 5-0 pada 2011 lalu, Syamsir tampil bagus. Masuk di babak kedua, ia bermain cukup apik dan mencetak satu gol.
2. Gonta-ganti Klub
Digadang-gadang sebagai penerus era Bambang Pamungkas, kini Syamsir Alam belum mampu menunjukan tajinya di level senior. Padahal, dia mendapatkan beasiswa generasi pertama program pelatnas jangka panjang SAD Uruguay pada 2008.
Pada musim perdana tampil di Liga U-17 Quinta Division 2008, Syamsir menjadi top scorer dari tim SAD Indonesia dengan mengemas 15 gol dari 29 laga. Ia pun sempat dipinjam Penarol pada musim selanjutnya.
Pada 2011, Syamsir meninggalkan tim SAD untuk bergabung dengan klub Divisi II Belgia, CS Vise. Namun, selama dua musim berkiprah di Belgia, pemain berusia 24 tahun tersebut lebih banyak menghuni bangku cadangan.
Cedera punggung membuat pemain kelahiran Agam, 6 Juli 1992, itu kesulitan menemukan level permainan terbaik. Meski begitu. Syamsir tetap mendapat kepercayaan Rahmad Darmawan saat dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas SEA Games 2011.
Tampil impresif selama sepekan di sesi latihan pelatnas, nama Syamsir justru tak masuk skuat inti. Situasi serupa terjadi di SEA Games 2013, Syamsir dinilai tampil di bawah ekspektasi RD.
Pada 2013, Syamsir membuat sensasi saat digaet klub asal Amerika, DC United. Klub itu dimiliki pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir. Tetapi, kesempatan emas berkarier di kompetisi MLS tak dimanfaatkan secara baik oleh sang pemain.
Selama semusim di Washington DC, Syamsir lebih sering hanya ikut latihan bersama DC United. Namanya tidak pernah masuk line-up, sehingga ia memutuskan pulang ke Tanah Air, dan bergabung dengan Sriwijaya FC.
Dewi Fortuna seakan belum berpihak pada Syamsir Alam. Ia kesulitan menembus tim inti dan lebih sering duduk di bangku cadangan. Ia kemudian memilih pindah ke Persipasi Bandung Raya (PBR) di awal 2015. Apesnya, kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 terhenti pada bulan April, akibat konflik antara PSSI dengan pemerintah.
Di tahun 2016, Syamsir Alam kemudian mencoba peruntungannya di kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) A bersama Persiba Balikpapan. Namun, lagi-lagi ia didepak lantaran dinilai minim kontribusi untuk tim.
Namun, minimnya kontribusi yang diberikan Syamsir Alam disebakan karena jarangnya ia menadapatkan kesempatan bermain di beberapa klub yang pernah dibelanya. Hal itu diakui pula oleh pemain 24 tahun itu usai terdepak dari Persiba.
"Terima kasih Balikpapan. Waktu yang singkat namun akan susah saya lupakan. Mungkin benar saya belum memberikan kontribusi berarti, tapi apa saya diberikan menit bermain yang adil?" ujarnya.
3. Dikelilingi Selebritis
Muda, tampan dan bergelut di sepakbola yang merupakan olahraga paling paling diminati di dunia, tentu membuat sosok Syamsir Alam cepat dikenal, termasuk bagi kaum wanita.
Pria berumur 24 tahun tersebut bahkan mampu menyihir sejumlah selebriti Tanah Air hingga jatuh ke pelukannya. Sebut saja nama Aura Kasih, Tyas Mirasih hingga mantan model dewasa, Anggita Sari, dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan Syamsir Alam.
Kini, Syamsir Alam pun masih menjalin kasih dengan kalangan selebritis. Ia disebut berpacaran dengan model yang tengah naik daun, Picci Ramlan. Wanita cantik tersebut merupakan keponakan dari presenter seksi, Olla Ramlan.
Kedekatan dirinya dengan sejumlah wanita cantik tersebut pun membuat Syamsir Alam seolah tak percaya. Ia mengaku heran kenapa selebritis tersebut mau dengan dirinya.
"Gua juga bingung, kenapa artis-artis mau sama gua. Padahal kan gua pemain bola. Enggak ada uangnya, pergi aja naik mobil mereka," kata Syamsir.
4. Tarkam Lebih Baik Dibanding Korupsi
Usai didepak Persiba Balikpapan, Syamsir Alam muncul dengan kabar menghebohkan. Bagaimana tidak, pemain profesional yang semopat merumput di luar negeri kini harus melanjutkan karier sepakbola profesionalnya ke level turnamen antar kampung atau tarkam.
Hal itu diketahui melalui sebuah foto yang diunggah Syamsir melalui akun Instagram pribadinya, @syamsir11alam. Mantan pemain Sriwijaya FC itu memperlihatkan dirinya dikerumuni masyarakat usai bermain dalam laga tarkam di sebuah kampung wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Ia tidak malu memperlihatkan dirinya yang bermain tarkam. Menurutnya, hal tersebut sangat sah dilakukan para pesepakbola profesional termasuk dirinya.
"Benar saya bermain tarkam. Orang-orang pada heboh ya? Padahal saya cari uang halal. Gimana saya merampok? Pasti lebih heboh," ungkap Syamsir seraya bercanda kepada INDOSPORT.
"Saya tarkam di mana-mana. Saya tidak malu bermain tarkam. Kenapa harus malu? Ini halal. Banyak orang yang korupsi saja tidak malu," lanjutnya.
Apa yang dilakukan Syamsir Alam memang tak salah dan menunjukan dia adalah seorang yang pekerja keras. Tarkam menjadi ajang untuk menjaga kebugarannya saat belum mendapat tawaran bermain dari klub-klub tanah air dan luar negeri.
Namun, karier Syamsir di Liga Tarkam bukan tanpa risiko. Ia bisa saja mendapatkan cedera parah, seperti yang sempat dialami pemain Persib Bandung, Zulham Zamrun.
Winger lincah itu hampir saja menutup kariernya sebagai pesepakbola profesional, akibat cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang dideritanya ketika bermain tarkam di Habibie Cup 2015. ACL merupakan cedera yang terjadi karena adanya robekan pada cruciatum anterior ligamen dalam sendi lutut.
5. Harus Lebih Disilpin dan Terus Belajar
Muly Munial, mantan Manajer Pelita Bandung Raya (PBR), klub yang pernah memakai jasa Syamsir Alam, mengabarkan bahwa pemain 24 tahun itu kerapberlaku tidak disiplin. Hal itu pula yang menjadi penyebab ia terbuang dari klub.
Ia diminta untuk serius menata kariernya di dunia sepak bola dibanding mengurusi kedekatannya dengan beberapa selebritis dari dunia entertain beberapa waktu lalu.
Syamsir Alam dinilai punya bakat serta teknik bagus yang menunjangnya menjadi seorang penyerang hebat. Oleh karenanya sikap disiplin menjadi harga mati bagi mantan pemain CS Vise tersebut.
"Saya melihat Syamsir punya bakat dan teknik yang dibutuhkan sebagai striker. Dia masih muda dan punya kesempatan luas untuk bangkit dari masa terpuruk asalkan mau disiplin diri mulai saat ini," ungkap legenda Timnas Indonesia, Bima Sakti, yang kini menjadi asisten pelatih Persiba Balikpapan.
"Saya selalu ingatkan dia masih muda dan masih bisa mengejar cita-citanya asalkan mau kerja keras, fokus, dan tanggung jawab dengan profesinya,"sambungnya.
Wejangan tak jauh berbeda juga pernah diungkapkan pelatih Tinmas, Alfred Riedl, jauh-jauh hari sebelum Syamsir kembali berkarier di Indonesia. Pria kelahiran Vienna, Austria, 66 tahun silam tersebut meminta agar Syamsir Alam terus belajar dan mencari pengalaman bermain agar bisa menjadi seorang pemain bintang.
“Dia wajib menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari Uruguay dan mencari pengalaman bertanding sebanyak-banyaknya. Selanjutnya dia akan menjadi pemain profesional, kemudian kita lihat saja nanti," tandas Riedl beberapa tahun lalu.
Dengan keadaan saat ini, nampaknya Syamsir Alam memang harus mulai bekerja keras mengawali kariernya dari nol lagi. Sikap kerja keras dan pantang menyerah yang ditunjukannya bisa menjadi modal awal untuk bangkit dan menunjukan kelasnya seperti beberapa tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar