F Indonesia akan jadi Negara Penghasil Biodiesel Terbesar di Dunia - VIP 4LIFE TRANSFER FACTOR

Indonesia akan jadi Negara Penghasil Biodiesel Terbesar di Dunia


ELVIPS.COM - Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, mandatory pencampuran minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke Solar sebesar 20 persen (B20) bisa memberikan manfaat untuk banyak pihak, seperti para pemangku kepentingan (stakeholder), pengusaha, hingga para petani kelapa sawit di Indonesia.


Kelapa sawit menjadi sangat penting bagi Indonesia, meski penggunaannya masih mendapat penolakan dari negara-negara lain karena dianggap mencemarkan lingkungan.



"Di luar sana baik sawit maupun turunannya masih mendapat penolakan. Dengan adanya program ini dan akan diteruskan ke B30 (campuran CPO 30 persen ke Solar) dan dengan begitu banyaknya manfaat perekonomian Indonesia, apapun yang terjadi di luar kita dengan lantang bisa mengatakan kita bisa hidup sendiri dan mandiri dengan sawit," kata Rida di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/1).



Dengan diteruskannya program ini, maka Indonesia juga bisa mendapat pasokan listrik melalui pembangkit listrik tenaga biodiesel. "Metana memang jahat jika dilepas ke udara. Jadi harus kita manfaatkan menjadi listrik. Limbah kelapa sawit bisa dikonversi jadi listrik sehingga kami ESDM telah meluncurkan listrik berbasis biogas," imbuhnya.



Rida optimis program ini akan berlanjut hingga biodiesel sebesar 30 persen pada 2020 nanti. Dia berharap, Indonesia bisa menjadi negara penghasil biodiesel terbesar di dunia, dibandingkan Malaysia yang hanya bisa memproduksi biodiesel sebesar 7 persen.



"Dari sektor ESDM meski banyak yang pertanyakan apakah kebijakan ini akan diteruskan saya pikir kita tidak akan mundur dan terus konsisten untuk melanjutkan program ini," imbuhnya.



- Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, mandatory pencampuran minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke Solar sebesar 20 persen (B20) bisa memberikan manfaat untuk banyak pihak, seperti para pemangku kepentingan (stakeholder), pengusaha, hingga para petani kelapa sawit di Indonesia.



Kelapa sawit menjadi sangat penting bagi Indonesia, meski penggunaannya masih mendapat penolakan dari negara-negara lain karena dianggap mencemarkan lingkungan.



"Di luar sana baik sawit maupun turunannya masih mendapat penolakan. Dengan adanya program ini dan akan diteruskan ke B30 (campuran CPO 30 persen ke Solar) dan dengan begitu banyaknya manfaat perekonomian Indonesia, apapun yang terjadi di luar kita dengan lantang bisa mengatakan kita bisa hidup sendiri dan mandiri dengan sawit," kata Rida di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/1).



Dengan diteruskannya program ini, maka Indonesia juga bisa mendapat pasokan listrik melalui pembangkit listrik tenaga biodiesel. "Metana memang jahat jika dilepas ke udara. Jadi harus kita manfaatkan menjadi listrik. Limbah kelapa sawit bisa dikonversi jadi listrik sehingga kami ESDM telah meluncurkan listrik berbasis biogas," imbuhnya.



Rida optimis program ini akan berlanjut hingga biodiesel sebesar 30 persen pada 2020 nanti. Dia berharap, Indonesia bisa menjadi negara penghasil biodiesel terbesar di dunia, dibandingkan Malaysia yang hanya bisa memproduksi biodiesel sebesar 7 persen.



"Dari sektor ESDM meski banyak yang pertanyakan apakah kebijakan ini akan diteruskan saya pikir kita tidak akan mundur dan terus konsisten untuk melanjutkan program ini," imbuhnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Imune Revolution

Tentang Transfer Factor