Ada satu hal yang menarik dalam pertemuan bilateral antara Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama
di ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Senin
(26/10) sekitar pukul 14.35 waktu setempat atau Selasa (27/10) pukul
01.35 WIB.
Setelah pertemuan kedua Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan itu dilakukan yang dilanjutkan dengan pernyataan pers bersama, tidak seperti biasanya saat menerima pimpinan negara lainnya, kali ini Presiden AS Barack Obama mengajak Presiden Jokowi untuk berjalan di lorong sepanjang Rose Garden atau Kebun Mawar sampai masuk ke residence, tempat kediaman Presiden Obama.
Setelah itu, dari kediaman, Presiden Jokowi dibawa lagi masuk ke lorong yang menghubungkan antara kediaman Presiden Obama ke Oval Office. Selain itu, Presiden Obama sendiri yang langsung mengantar Presiden Jokowi sampai ke depan pintu sebelum masuk ke mobil.
“Ini adalah hal yang sangat menarik yang menunjukkan kedekatan Presiden Obama terhadap Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangan pers, di Blair House, tempat Presiden Jokowi menginap selama di Washington DC, Senin (26/10) malam waktu setempat atau Selasa pagi WIB.
Menurut catatan Menlu, treatment yang dilakukan Presiden AS Barack Obama saat menerima kunjungan Presiden Jokowi itu, terutama yang bagian masuk ke dalam residence, tidak pernah diberikan kepada pemimpin negara lain.
“Jadi ini sekali lagi menunjukkan kedekatan Presiden Obama dan harapan Amerika Serikat untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia, untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan Indonesia, dan mengharapkan Indonesia terus dapat memainkan perannya yang penting, yang signifikan di ASEAN,” tutur Retno.
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama di Ruang Oval, Gedung Putih, Senin 26 Oktober 2015 waktu setempat atau Selasa 27 Oktober 2015 dini hari.
Usai pertemuan, Presiden Joko Widodo dan Barak Obama memberikan keterangan kepada pers. Obama selain menyebut pentingnya kerja sama dengan Indonesia juga memberikan pujian khusus kepada Presiden Joko Widodo.
Sementara, Presiden Joko Widodo menyatakan antara lain soal minat Indonesia untuk bergabung dalam Kemitraan Trans Pasifik. Berikut pernyataan lengkap Presiden AS Barrack Obama sebagai tuan rumah, dan pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Sudah jelas bahwa saya memiliki pengalaman pribadi dengan Indonesia, karena saya menghabiskan masa kecil saya di Indonesia dan memiliki keluarga orang Indonesia.
Terlebih lagi, kemitraan ini lebih kepada kepentingan Amerika Serikat, mengingat Indonesia memiliki populasi yang besar, kepemimpinan dalam kawasan tertentu, tradisi demokrasi, negara Muslim yang besar serta tradisi toleransi dan paham moderat, serta perannya dalam perkembangan ekonomi dan perdagangan.
Amerika Serikat sangat berminat menjadi mitra Indonesia, dan saya pikir pertemuan kami hari ini membantu menekankan arti dari kemitraan kunci yang strategis.
Selama pertemuan ini, saya memuji Presiden Widodo atas sejumlah perubahan yang telah digulirkannya. Kami berdiskusi tentang cara memperkuat hubungan perdagangan, investasi, dan komersial antara kedua negara, termasuk minat Beliau untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia yang bisa memberantas kemiskinan dan memberdayakan jutaan orang di negaranya.
Kami berkesempatan membicarakan kerjasama dalam hal keamanan, termasuk di bidang maritim, membantu Indonesia memperbarui kekuatan angkatan laut, dan kami berbincang tentang pentingnya bekerjasama melalui ASEAN dan Forum Asia Timur guna mendukung kelangsungan penegakan aturan dan tatanan internasional atas tindakan di wilayah maritim.
Kami juga berbicara tentang kerjasama mengatasi masalah terorisme. Indonesia telah menjadi mitra yang sangat penting. Dan kami terus bekerjasama tidak hanya pada tataran dasar untuk menanggulangi terorisme, tapi kami juga membalas pesan dari organisasi-organisasi seperti ISIL, dan Indonesia, saya pikir, memiliki posisi yang unik dalam membantu menyebarkan pesan perdamaian, kerjasama, dan modernitas dalam dunia Muslim.
Kami membicarakan serangkaian isu dunia, karena sebagai anggota G20, Indonesia bukan hanya pemimpin regional, tapi juga pemimpin dunia. Jadi, kami memperbincangkan usaha-usaha bersama untuk mengatasi isu-isu seperti jaminan kesehatan global dan memastikan bahwa kita memiliki sistem kesehatan di masa mendatang untuk mencegah pandemik di masa depan.
Indonesia telah menjadi pemimpin Forum Pemerintahan Terbuka dan Transparansi dan memberantas korupsi. Salah satu topik yang kami bicarakan yaitu isu perubahan iklim dan alasan pentingnya negara-negara besar seperti kami untuk bekerjasama mencapai target dan perjanjian internasional di Paris satu bulan yang akan datang.
Saya pikir pertemuan ini menandai bahwa kemitraan kami sudah berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi, baik dalam hal membantu Indonesia mengatasi masalah seputar kebakaran hutan, atau memfasilitasi pertukaran pelajar antara dua negara.
Saya beranggapan bahwa Pak Presiden membimbing negara ke arah yang benar. Kami ingin menjadi mitra Anda, dan bahwa rasa persahabatan dari Amerika Serikat terhadap Indonesia bukan sekadar masalah kepentingan strategis, tetapi ini juga mewakili hubungan orang per orang antara warga Amerika Serikat dan warga Indonesia. Kami ingin menyambut dan mengharapkan kebaikan kepada Anda, dan kami menantikan keberlangsungan kemitraan kita.
Berikut pernyataan lengkap Presiden Joko Widodo usai pertemuan dengan Obama.
Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Obama atas sambutan hangatnya dan keramah-tamahannya kepada saya dan para delegasi. Saya juga menyambut kemitraan strategis ini sebagai simbol pengayaan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Islam di Indonesia itu moderat dan toleran. Kami yakin bahwa Islam di Indonesia memiliki peran penting dalam menegakkan demokrasi dan pluralisme serta memerangi radikalisme dan terorisme.
Indonesia adalah negara ekonomi terbuka. Dengan 250 juta populasi, kami adalah negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan Indonesia berminat bergabung dalam Kemitraan Trans Pasifik.
Indonesia juga adalah sebuah negara dengan potensi ekonomi digital yang luar biasa di dunia. Saya sudah menetapkan target untuk menjadikan ekonomi digital sebagai satu dari sekian prioritas dalam perkembangan ekonomi Indonesia ke depan. Dalam diskusi kami, saya juga mengundang Amerika Serikat untuk bekerjasama dalam hal ini.
Kami berdiskusi panjang lebar dalam hal perubahan iklim. Kami juga setuju untuk bekerjasama dalam mengatasai masalah ini demi generasi selanjutnya. Terlebih di Indonesia, kami sedang menghadapi tantangan berat sekarang. Kami bermasalah dengan kebakaran hutan, dan usaha memadamkannya sungguh berat.
Presiden Obama dan saya berkomitmen untuk memperkuat dan memperluas hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Setelah pertemuan kedua Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan itu dilakukan yang dilanjutkan dengan pernyataan pers bersama, tidak seperti biasanya saat menerima pimpinan negara lainnya, kali ini Presiden AS Barack Obama mengajak Presiden Jokowi untuk berjalan di lorong sepanjang Rose Garden atau Kebun Mawar sampai masuk ke residence, tempat kediaman Presiden Obama.
Setelah itu, dari kediaman, Presiden Jokowi dibawa lagi masuk ke lorong yang menghubungkan antara kediaman Presiden Obama ke Oval Office. Selain itu, Presiden Obama sendiri yang langsung mengantar Presiden Jokowi sampai ke depan pintu sebelum masuk ke mobil.
“Ini adalah hal yang sangat menarik yang menunjukkan kedekatan Presiden Obama terhadap Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangan pers, di Blair House, tempat Presiden Jokowi menginap selama di Washington DC, Senin (26/10) malam waktu setempat atau Selasa pagi WIB.
Menurut catatan Menlu, treatment yang dilakukan Presiden AS Barack Obama saat menerima kunjungan Presiden Jokowi itu, terutama yang bagian masuk ke dalam residence, tidak pernah diberikan kepada pemimpin negara lain.
“Jadi ini sekali lagi menunjukkan kedekatan Presiden Obama dan harapan Amerika Serikat untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia, untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan Indonesia, dan mengharapkan Indonesia terus dapat memainkan perannya yang penting, yang signifikan di ASEAN,” tutur Retno.
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama di Ruang Oval, Gedung Putih, Senin 26 Oktober 2015 waktu setempat atau Selasa 27 Oktober 2015 dini hari.
Usai pertemuan, Presiden Joko Widodo dan Barak Obama memberikan keterangan kepada pers. Obama selain menyebut pentingnya kerja sama dengan Indonesia juga memberikan pujian khusus kepada Presiden Joko Widodo.
Sementara, Presiden Joko Widodo menyatakan antara lain soal minat Indonesia untuk bergabung dalam Kemitraan Trans Pasifik. Berikut pernyataan lengkap Presiden AS Barrack Obama sebagai tuan rumah, dan pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Berikut Pernyataan Lengkap Obama dan Jokowi di Gedung Putih
Selamat siang hadirin. Saya sangat senang menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Ruangan Oval ini beserta para delegasi. Ini adalah kesempatan yang sangat berguna bagi kami untuk menekankan hubungan bilateral antara dua negara demokrasi terbesar di dunia.Sudah jelas bahwa saya memiliki pengalaman pribadi dengan Indonesia, karena saya menghabiskan masa kecil saya di Indonesia dan memiliki keluarga orang Indonesia.
Terlebih lagi, kemitraan ini lebih kepada kepentingan Amerika Serikat, mengingat Indonesia memiliki populasi yang besar, kepemimpinan dalam kawasan tertentu, tradisi demokrasi, negara Muslim yang besar serta tradisi toleransi dan paham moderat, serta perannya dalam perkembangan ekonomi dan perdagangan.
Amerika Serikat sangat berminat menjadi mitra Indonesia, dan saya pikir pertemuan kami hari ini membantu menekankan arti dari kemitraan kunci yang strategis.
Selama pertemuan ini, saya memuji Presiden Widodo atas sejumlah perubahan yang telah digulirkannya. Kami berdiskusi tentang cara memperkuat hubungan perdagangan, investasi, dan komersial antara kedua negara, termasuk minat Beliau untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia yang bisa memberantas kemiskinan dan memberdayakan jutaan orang di negaranya.
Kami berkesempatan membicarakan kerjasama dalam hal keamanan, termasuk di bidang maritim, membantu Indonesia memperbarui kekuatan angkatan laut, dan kami berbincang tentang pentingnya bekerjasama melalui ASEAN dan Forum Asia Timur guna mendukung kelangsungan penegakan aturan dan tatanan internasional atas tindakan di wilayah maritim.
Kami juga berbicara tentang kerjasama mengatasi masalah terorisme. Indonesia telah menjadi mitra yang sangat penting. Dan kami terus bekerjasama tidak hanya pada tataran dasar untuk menanggulangi terorisme, tapi kami juga membalas pesan dari organisasi-organisasi seperti ISIL, dan Indonesia, saya pikir, memiliki posisi yang unik dalam membantu menyebarkan pesan perdamaian, kerjasama, dan modernitas dalam dunia Muslim.
Kami membicarakan serangkaian isu dunia, karena sebagai anggota G20, Indonesia bukan hanya pemimpin regional, tapi juga pemimpin dunia. Jadi, kami memperbincangkan usaha-usaha bersama untuk mengatasi isu-isu seperti jaminan kesehatan global dan memastikan bahwa kita memiliki sistem kesehatan di masa mendatang untuk mencegah pandemik di masa depan.
Indonesia telah menjadi pemimpin Forum Pemerintahan Terbuka dan Transparansi dan memberantas korupsi. Salah satu topik yang kami bicarakan yaitu isu perubahan iklim dan alasan pentingnya negara-negara besar seperti kami untuk bekerjasama mencapai target dan perjanjian internasional di Paris satu bulan yang akan datang.
Saya pikir pertemuan ini menandai bahwa kemitraan kami sudah berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi, baik dalam hal membantu Indonesia mengatasi masalah seputar kebakaran hutan, atau memfasilitasi pertukaran pelajar antara dua negara.
Saya beranggapan bahwa Pak Presiden membimbing negara ke arah yang benar. Kami ingin menjadi mitra Anda, dan bahwa rasa persahabatan dari Amerika Serikat terhadap Indonesia bukan sekadar masalah kepentingan strategis, tetapi ini juga mewakili hubungan orang per orang antara warga Amerika Serikat dan warga Indonesia. Kami ingin menyambut dan mengharapkan kebaikan kepada Anda, dan kami menantikan keberlangsungan kemitraan kita.
Berikut pernyataan lengkap Presiden Joko Widodo usai pertemuan dengan Obama.
Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Obama atas sambutan hangatnya dan keramah-tamahannya kepada saya dan para delegasi. Saya juga menyambut kemitraan strategis ini sebagai simbol pengayaan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Islam di Indonesia itu moderat dan toleran. Kami yakin bahwa Islam di Indonesia memiliki peran penting dalam menegakkan demokrasi dan pluralisme serta memerangi radikalisme dan terorisme.
Indonesia adalah negara ekonomi terbuka. Dengan 250 juta populasi, kami adalah negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan Indonesia berminat bergabung dalam Kemitraan Trans Pasifik.
Indonesia juga adalah sebuah negara dengan potensi ekonomi digital yang luar biasa di dunia. Saya sudah menetapkan target untuk menjadikan ekonomi digital sebagai satu dari sekian prioritas dalam perkembangan ekonomi Indonesia ke depan. Dalam diskusi kami, saya juga mengundang Amerika Serikat untuk bekerjasama dalam hal ini.
Kami berdiskusi panjang lebar dalam hal perubahan iklim. Kami juga setuju untuk bekerjasama dalam mengatasai masalah ini demi generasi selanjutnya. Terlebih di Indonesia, kami sedang menghadapi tantangan berat sekarang. Kami bermasalah dengan kebakaran hutan, dan usaha memadamkannya sungguh berat.
Presiden Obama dan saya berkomitmen untuk memperkuat dan memperluas hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar