Lima negara itu adalah Suriname, Belanda, Nouvelle-Celedoni, Kepulauan Cocos, dan Malaysia.
Dream - Bahasa Jawa dikenal sebagai salah satu dari sekian banyak bahasa yang ada di Indonesia. Meski sebagai bahasa suku, Bahasa Jawa ternyata memiliki banyak varian dialek, tergantung kawasan mana yang menggunakannya.
Sebut saja Jawa Mataraman. Dialek ini biasa dipakai oleh orang-orang yang mendiami kawasan Jawa Tengah hingga Jawa Timur bagian selatan. Terdapat pula ragam dialek Jawa Ngapak, biasa digunakan oleh orang-orang yang mendiami wilayah dekat dengan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Tetapi, ternyata ada juga negara yang menggunakan Bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Negara itu adalah Suriname, Belanda, Nouvelle-Celedoni, Kepulauan Cocos, dan Malaysia.
Di lima negara ini, Bahasa Jawa dibawa oleh orang-orang Jawa yang menjadi kuli kontrak. Mereka dibawa ke lima negara tersebut oleh Pemerintah Kolonial.
Sebagian besar orang Indonesia tentunya telah mengenal Bahasa Jawa walau pun hanya sebagian yang mengerti dan memahami maksud dari orang-orang yang sedang menggunakan Bahasa Jawa tersebut. Bahasa Jawa banyak digunakan oleh penduduk bersuku Jawa di Jawa tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Ada juga beberapa kota di Jawa seperti Serang, Tangerang, Cilegon, Karawang, Cirebon, Subang, dan masih banyak lagi yang menggunakan bahasa ini.
Penyebaran Bahasa Jawa yang ada di seluruh daerah di Indonesia dipengaruhi dari migrasi penduduk suku Jawa ke daerah-daerah di Indonesia. Perpindahan penduduk ini sudah dilakukan dari zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Daerah luar Jawa yang paling banyak menggunakan bahasa ini yaitu Lampung dengan presentase 61,9% penduduknya menggunakan bahasa Jawa. Sedangkan diurutan kedua dan ketiga yaitu Sumatera utara dan Jambi dengan presentasi 32,6% dan 27,6% dari penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
Selain daerah-daerah di Indonesia, ternyata bahasa Jawa telah menyebar luas sampai kebeberapa belahan bumi lainnya. Berikut kelima negara di dunia ini yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa untuk berkomunikasi.
1. Republik Suriname
Negara ini merupakan negara di Amerika Selatan yang dulunya adalah bekas jajahan Belanda dan bernama Guyana Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Perancis di sebalah timur, Di selatan dengan negara brazil, di barat dengan Guyanama dan di utara dengan Samudera Atlantik. Pada tahun 1890-1939 sekitar 75.000 orang Jawa dibawa oleh Belanda untuk tinggal di negara ini. Sehingga sekitar 15% penduduk di sana menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya.
2. Belanda
Penyebaran bahasa Jawa di negara Belanda ternyata dibawa oleh orang-orang Jawa yang menjadi budak untuk negara Belanda. Sehingga sekarang beberapa negara di Eropa termasuk Belanda sendiri ingin mempelajari bahasa Jawa dan bahkan kebudayaan Jawa. Di sebuah Universitas di Belanda, Universitas Leiden terdapat naskah-naskah kuno yang berhurufkan tulisan Jawa atau sastra jawa yang masih bisa kita jumpai di sana.
3. Nouvelle-Celedoni
Nouvelle-Celedoni atau sering disebut Kaledonia baru merupakan negara kepulauan di seberang laut Perancis yang terletak di selatan Samudera Pasifik dan memiliki ibu kota bernama Noumea. Sebagian penduduk di negara ini dihuni oleh penduduk suku Jawa. Meraka dulunya merupakan pekerja kontrak yang ingin mencari kehidupan lebih baik di negara ini. Penduduk di sana menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari hingga sekarang.
4. Kepualauan Cocos
Kepualauan Cocos atau Cocos Island adalah kepulauan dengan luas 14,2 kilometer persegi yang terdiri dari dataran rendah berkarang koral di Samudera Hindia. Kepulauan ini memiliki ibu kota bernama West Island. Di kepulauan ini sekitar 80% penduduknya bersuku Jawa dan Melayu yang merupakan keturunan orang Indonesia dari Jawa yang dibawah oleh bangsa Inggris sebagai pekerja perkebunan pada abad ke-19. Bahasa Indonesia bahkan terlihat jelas di gunakan oleh negara ini pada logo kepulauan tersebut.
5. Malaysia
Para penduduk Jawa yang kini tinggal di Malaysia pada umumnya sudah menjadi warga negara ini. Para leluhur mereka datang ke Maaysia akibat dari tekanan perekonomian di Indonesia pada tahun 1900-an. Mereka kini yang tinggal di Malaysia merupakan generasi ketiga atau keempat dari penduduk yang bermigrasi pada tahun tersebut. Walaupun masih menggunakan bahasa Jawa pada saat berkomunikasi, mereka telah dianggap sebagai warga yang sah di negara tersebut menurut undang-undang di Malaysia.
Itulah kelima negara di dunia ini selain Indonesia yang masih menggunakan bahasa Jawa pada saat berkomunikasi. Masih banyak lagi negar-negara yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa komunikasi namun, penggunaannya masih sedikit seperti negara Korea, Hongkong, Singapore dan beberapa negara di Timur Tengah. Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar