Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem mengatakan telah diberikan jani oleh Vladimir Putin, bahwa Rusia akan memberikan bantuan, mulai dari ekonimi hingga militer ke Suriah |
Klaim tersebut dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem. Dirinya bahkan mengatakan, janji pemberian bantuan tersebut diutarakan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya mendapatkan janji bantuan untuk Suriah. Mulai dari bantuan politik, ekonomi dan juga militer," kata Moualem kala melakukan jumpa wartawan di Moskow, paska melakukan pertemuan dengan Putin. Namun, Seperti dilansir Reuters pada Senin (29/6/2015), dirinya enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai bentuk bantuan yang akan diberikan Rusia.
Namun, Pernyataan Moulaem sejatinya seperti bertolak belakang dengan apa yang sempat diutarakan Putin. Sebelumnya, Putin mengatakan tidak akan mengubah atau menambahkan bantuan apapun untuk Suriah.
Suriah sendiri memang sangat bergantung pada sekutu-sekutu mereka untuk bisa bertahan. Selain Rusia, Iran dan juga Hizbullah adalah pihak lain yang selalu memberikan bantuan kepada Suriah, baik ekonomi ataupun militer.
Kondisi Suriah terus memburuk sejalan dengan terus bergulirnya konflik di negara mereka. Semula, Suriah hanya bermasalah dengan pemberontak, yang mulai menjalankan aksinya empat tahun lalu. Tapi, kini Suriah juga dipusingkan oleh ISIS yang sudah menguasai beberapa wilayah di perbatasan Suriah dengan Irak.
Putin Tegaskan Dukungan untuk Assad
Putin menyebut Assad adalah pemimpin sah Suriah, dan pemerintahan di bawah pimpinannya harus mendapat dukungan. |
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, bahwa dukungannya terhadap rezim Bashar al-Assad di Suriah tidak sedikitpun berubah. Putin menyebut Assad adalah pemimpin sah Suriah, dan pemerintahan di bawah pimpinannya harus mendapat dukungan.
"Kebijakan Rusia untuk mendukung negara, pemimpin, dan warga Suriah tidak akan pernah berubah," kata Putin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Telegraph pada Rabu (1/7/2015).
Dukungan Putin terhadap Assad sejatinya bukanlah hal yang aneh. Selain Iran, Suriah adalah salah satu mitra utama Rusia di kawasan Timur Tengah, dan Rusia merupakan salah satu negara yang paling banyak memberikan bantuan kepada negara tersebut.
Selain itu, di kesempatan yang sama Putin juga menyerukan kepada seluruh negara di kawasan Timur Tengah untuk menurunkan ego, dan bersatu untuk melakukan perlawanan terhadap ISIS. Selama ini, beberapa negara dikawasan Timur Tengah, khususnya mereka yang merupakan mitra Amerika Serikat (AS) enggan bergabung dengan Suriah dan Iran, untuk melawan ISIS.
Pemimpin Negeri Beruang Merah itu mengatakan, melalui jaringannya dengan sejumlah negara di Timur Tengah seperti Turki dan Arab Saudi, dia mengetahui idenya untuk melawan ISIS mendapat dukungan. "Mereka menunjukkan kalau setiap orang ingin berkontribusi dalam peperangan melawan itu (ISIS)," ucap Putin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar