TRIBUNNEWS.COM - NASA akan melakukan uji coba prototipe piring terbang yang kedua kalinya pada Kamis (4/6/2015) waktu Honolulu, Hawaii.
Seperti dikutip Tribunnews dari Telegraph, uji coba akan dilaksanakan di atas Samudra Pasifik.
NASA melakukan uji coba atas piring terbang milik agen luar angkasa tersebut demi menguji bagaimana piringan itu dapat mengantar astronot dengan aman ke permukaan planet Mars. Sebelumnya, tes pertama dilakukan pada musim panas lalu.
Tes ini dilaksanakan dengan membiarkan sebuah balon raksasa mengangkat Low-Density Supersonic Decelerator(LDSD) dari pangkalan militer di Pulau Kauai, Hawaii, hingga ketinggian 36,5 kilometer. Pengangkatan tersebut akan memakan waktu hingga dua jam.
Setelah balon dilepaskan dari piringan, mesin roketnya akan dinyalakan dan membawa LDSD hingga keluar Bumi 55 meter di atasnya dengan kecepatan supersonik.
Untuk pendaratannya, Supersonic Inflatable Aerodinamic Decelerator akan menggembung mengelilingi piringan tersebut. Prosesnya seperti ikan kembung yang sedang menggembungkan badannya.
Alat tersebut gunanya untuk memperlambat laju piringan ketika mendarat.
Piringan terbang NASA itu diberi nama Low-Density Supersonic Decelerator (LDSD), berbentuk cakram, dan berdiameter 4,5 meter. Beratnya mencapai 3.175 kilogram, lengkap dengan sebuah kubah putih di atasnya dan roket di bawahnya.
LDSD diluncurkan di Hawaii, dan diberi nama 'Kalani Ike Ike Ka Honua' oleh penduduk setempat, yang artinya 'Anak Tertinggi di Surga'.
Dikatakan fungsi utama dari piringan tersebut adalah untuk mendaratkan peralatan berat secara hati-hati di atas permukaan Mars tanpa membantingnya. Jika barang-barang tersebut dapat diantar dengan aman, fungsi selanjutnya adalah membawa manusia ke planet itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar