ELVIPS.COM -- Disebut melakukan fitnah akibat mengatakan usulan pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) selalu mandek di meja mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akhirnya angkat bicara.
Sudirman menyatakan yang dia lakukan sebagai menteri teknis di sektor sumber daya alam adalah memperbaiki berbagai industri tersebut secara keseluruhan.
“Mengenai situasi pengelolaan minyak dan gas bumi (migas) di masa lalu, saya yakin para pengelola, pemerintah, dan juga berbagai stakeholders tahu persis situasinya,” ujar Sudirman di Istana Kepresidenan, Selasa (19/5).
Sudirman justru mengaku senang, hasil diskusinya dengan Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri akhir pekan lalu di Cikini, Jakarta Pusat mendapat tanggapan dari banyak pihak.
“Hal itu membuat banyak pihak melek, menjadi lebih tahu situasi yang sebenarnya,” katanya.
Oleh karena itu, Sudirman mengaku siap melayani diskusi dengan siapa pun untuk mencari jalan keluar supaya pengelolaan migas dari waktu ke waktu menjadi lebih baik, lebih transparan, lebih akuntabel, dan lebih efisien.
“Terkait Petral, saya kira tidak ada keputusan besar terkait itu. Tidak perlu melibatkan pimpinan tertinggi negara. Begitu juga waktu saya memutuskan atau mendorong pembubaran Petral,” kata Sudirman.
SBY Menjawab
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi keras terkait tudingan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang dikabarkan menyebut SBY tidak berupaya membubarkan Petral. SBY pun menyangkalnya dan menyebut dirinya sudah difitnah.
"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan mafia migas selalu berhenti di meja SBY," kata SBY seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya, Senin (18/5/2015).
SBY kemudian mewanti-wanti kepada Sudirman Said untuk mengklarifikasi pernyataan yang dia anggap menyerang tersebut. Ia pun memastikan telah membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum untuk memberantas para mafia dalam kejahatan dan penyimpangan.
Tak hanya itu, SBY juga berkomentar tentang pembubaran Petral. Ia menegaskan, saat dirinya menjabat, tidak pernah ada pengajuan agar Petral dibubarkan.
"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada, pasti sudah saya tanggapi secara serius," tulis SBY.
SBY kemudian menyebut bahwa dirinya serius dalam memberantas mafia migas. "Pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya," tulis SBY.
Tak hanya itu, SBY juga memaparkan dirinya sudah berkoordinasi dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan lima mantan menteri terkait untuk masalah tersebut. Ia pun menanyakan perihal pembubaran Petral.
"Semua menjawab tidak pernah ada, termasuk tidak pernah ada tiga surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu," kata SBY.
Difitnah
Lebih jauh, SBY pun menyesalkan adanya pernyataan dari Sudirman Said yang dia anggap sudah menyerang itu. Ia pun menyebut dirinya sudah difitnah.
"Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan," kata SBY.
SBY mengakui, dirinya saat ini tidak memiliki kekuasaan seperti sedia kala. Ia pun mengaku sulit menghadapi penguasa saat ini.
"Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah 'power' yang masih saya miliki," kata SBY.
Tidak terima terus disalahkan
SBY juga mengeluh pemerintahannya kerap disalahkan oleh pemerintahan saat ini. Ia pun menyesalkan pernyataan-pernyataan yang keluar dari pemerintahan saat ini dengan menyalahkan era ketika ia memimpin.
"Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan sebelumnya. Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain," ucap SBY.
Dengan adanya tudingan yang dialamatkan kepada dirinya, SBY pun meminta agar dirinya didoakan kuat dalam menghadapinya.
"Tuduhan dan fitnah yang disampaikan Menteri ESDM dan pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi," tutup SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar